Orangtua tiga siswa yang sebelumnya memprotes dan hendak melaporkan ke kepolisian mengurungkan niatnya. Guru pun sudah meminta maaf lantaran bertindak berlebihan. Mereka bersepakat menyelesaikan dugaan kekerasan di dunia pendidikan ini dengan jalan damai.
Mediasi dilakukan oleh pengawas SMK BP2MK, Koramil dan Polsek setempat. BP2MK Banyumas juga sudah memanggil kepala SMK dan guru tersebut.
"Kami tim sudah turun, kepala sekolah juga sudah diundang. Kedua belah pihak juga sudah dimediasi oleh Koramil dan Polsek," ucapnya kepada Liputan6.com, Selasa (21/8/2018).
Yuniarso menjelaskan, berdasar keterangan kedua belah pihak, saat itu, seorang guru PKN berinisial IT, menyidak kelas-kelas di SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto agar siswa turut salat berjemaah.
Didapati ada sejumlah siswa yang belum keluar dari kelas. IT pun mengajak siswa untuk salat.
Namun, berdasar keterangan sang guru, bukannya menuruti permintaan sang guru, ada siswa yang menurut IT menyepelekan ajakan mulia ini. IT pun naik pitam dan memukul siswa yang dianggap menyepelekan ini.
"Si anak-anak ini tak salat jemaah. Nah, gurunya ini reaksinya berlebihan. Tetapi karena niatnya baik, untuk peneguran itu, orangtua akhirnya juga mau menerima itu. Gurunya juga sudah meminta maaf karena bertindak berlebihan," Yuniarso menambahkan.
Terkait informasi adanya orangtua siswa yang tetap hendak membawa masalah ini ke jalur hukum, Yuniarso mengaku belum menerima laporannya. Menurut dia, pelaporan kepada kepolisian adalah hak tiap warga negara yang merasa dirugikan.
Meski begitu, ia tetap menyarankan agar persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Sebab, guru pun berniat baik untuk mengingatkan agar siswanya taat pada peraturan.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Po0kaF
No comments:
Post a Comment