Pria berumur 37 tahun itu bahkan sudah mengurus masalah ini hingga ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan dinas terkait. Namun berakhir mengecewakan.
Tahun 2017, Eko sudah mendatangi BPN untuk mendapatkan surat pengukuran. Dari denah BPN, ternyata ada salah satu lahan yang diarsir sebagai tanda fasilitas umum untuk jalan. Letaknya persis di sebelah kiri rumah Eko. Namun, saat menindaklanjutinya, BPN mengarahkannya ke Dinas Tata Ruang. Hanya, saat itu dia tetap tidak menemukan kejelasan.
"Enam kali dibolak-balik. Dari BPN ke dinas tata kota (Dinas Tata Ruang)," katanya seraya memperlihatkan sertifikat rumah, surat kepemilikan rumah dan denah dari BPN.
Tak berhenti di situ, pada tahun yang sama Eko juga sempat meminta bantuan ke Presiden Jokowi saat menyambangi Bandung dalam rangka menghadiri karnaval kebudayaan. Eko nekat dan berusaha mendekat untuk melempar sepucuk surat kepada Presiden Joko Widodo.
"Pas Beliau lewat, saya lempar surat. Suratnya sekarang memang sudah enggak ada. Waktu itu ditulis tangan," kenang Eko saat ditemui di kontrakannya di kawasan Kampung Ciporea, Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Selasa (11/9/2018).
Aksi nekatnya diketahui Paspampres. Eko pun lari terbirit-birit sambil mencari lokasi persembunyian. Demi bisa mendapatkan haknya, Eko pun rela berjuang selama tiga tahun agar bisa menempati rumah peninggalan orangtuanya tersebut.
Reporter:
Aksara Bebey
Sumber: Merdeka.com
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CNKmEI
No comments:
Post a Comment