Pages

Thursday, September 27, 2018

MUI Aceh Dukung Pemprov Penuhi Target Imunisasi MR

Dalam pertemuan lintas sektor itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif yang meminta dukungan dan bantuan semua pihak untuk bersama menyosialisasikan imunisasi MR. Saat ini, baru sedikit anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di Aceh yang mendapatkan imunisasi ini. 

Hanif menerangkan gejala penyakit campak adalah demam tinggi, disertai batuk dan pilek, juga mata memerah. Selanjutnya diikuti dengan munculnya ruam kemerahan mulai dari leher dan wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Gejala penyakit Rubella hampir sama dengan campak, akan tetapi jauh lebih ringan.

“Apabila virus Rubella ini menyerang ibu hamil, maka efeknya sangat berat. Si ibu bisa mengalami keguguran ataupun bayi yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan,” jelas Hanif.

“Imunisasi efektif memberikan kekebalan pada anak dan jika tercapai 95 persen maka akan tercapai kekebalan kelompok (herd immunity). Ini sangat penting karena penularan campak dan rubella sangat mudah yaitu melalui udara,” tuturnya.

Kecacatan yang timbul ini bisa berupa penyakit jantung bawaan (bocor jantung), kerusakan jaringan otak yang bisa menyebabkan kelumpuhan ataupun retardasi mental, katarak kongenital (terdapat selaput putih di lensa mata), dan gangguan pendengaran atau tuli.

Vaksin MR ini merupakan vaksin yang baru digunakan di Indonesia dan disubsidi oleh pemerintah, yang berarti diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Tujuan imunisasi MR ini adalah meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit campak dan rubella secara cepat; memutuskan transmisi (penularan) virus campak dan rubella; menurunkan angka kesakitan akibat penyakit campak dan rubella; serta menurunkan angka kejadian sindrom rubella kongenital atau CRS (Congenital Rubella Syndrome).

Hadir juga dalam pertemuan ini enam orangtua anak dengan cacat bawaan akibat rubella (CRS, congenital rubella syndrome) dari berbagai daerah di Aceh. Mereka menceritakan bagaimana membesarkan anak dengan CRS dan berharap tidak ada lagi anak yang lahir dengan kecacatan akibat rubella.

Dalam pertemuan itu hadir juga pihak dari Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Dr. Slamet Basir, MPH; Kementerian Dalam Negeri, Zamhir Islamie; Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Bimo Wijayanto; dan Iwan Setiawan dari PT. Biofarma. Selain MPU, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, dan Dinas Kesehatan dari 23 kabupaten/kota pun turut hadir di sosialisasi tersebut.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2y2gVJx

No comments:

Post a Comment