Pages

Tuesday, September 25, 2018

Sempat Jadi Perusahaan Paling Berharga, Kini Saham GE Makin Tertekan

Liputan6.com, Jakarta - Saham General Electric (GE) menyentuh level terendah dalam sembilan tahun pada awal pekan ini.

Saham GE yang tertekan tersebut tidak terlihat sejak 13 Juli 2009. Hal itu karena kekhawatiran tentang kegagalan turbin gas baru-baru ini di Texas, AS. Saham GE turun ke posisi USD 11,60, dan menembus level terendah pada 2018 sebesar USD 11,94 per saham.

Pada 22 Juli 2009, saham GE ditutup ke posisi USD 11,46 per saham,  beberapa bulan setelah menyentuh titik terendah selama krisis keuangan. Demikian kutip dari laman CNBC, Selasa (25/9/2018).

Saham GE merosot 32 persen pada 2018. Saham GE turun ke level terendah lantaran investor tetap tidak yakin dengan rencana CEO GE John Flannery. Selain itu, bisnis pembangkit listriknya mencapai rintangan baru, seperti kegagalan turbin Texas dan tidak ada perubahan jangka pendek yang terlihat.

Sejumlah analis memangkas target harga saham GE pada September. Ini lantaran bisnis pembangkit listrik yang sedang berjuang. UBS memangkas target harga sahamnya menjadi USD 13 dari posisi USD 16 untuk saham GE.

Sementara itu, JP Morgan menyatakan target harga saham GE USD 10 per saham. Hal ini didorong kinerja melemah.

Nilai kapitalisasi pasar GE mencapai hampir USD 600 miliar pada Agustus 2000. Saat itu, GE menjadi salah satu perusahaan paling berharga dalam sejarah.

Nilai saham itu merosot selama satu dekade pada masa CEO Jeff Immelt. Akan tetapi, nilai GE kembali pulih ke posisi USD 300 miliar pada Desember 2015. Namun, kepercayaan pemegang saham mulai terkikis tajam pada Januari 2017.

Ketika Immelt memimpin perusahaan dinilai jadi sosok yang enggan dengar berita buruk. Sikapnya yang terlalu optimistis menyebabkan sejumlah konsekuensi mulai dari tujuan keuangan yang tidak realistis, akuisisi yang tidak tepat waktu dan bahkan salah urus kas perusahaan.

Sejak Januari 2017, saham GE turun hampir 60 persen. Hal itu dipicu investor menemukan penyelidikan oleh Departemen Kehakiman dan otoritas bursa AS mengenai begitu banyak bisnis yang dijalaninya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xQMNAm

No comments:

Post a Comment