Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) tengah mengevaluasi seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD. Evaluasi ini dalam rangka untuk menerapkan penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar pembangkit.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, saat ini sedang mempelajari kemampuan PLTD dalam mengkonsumsi 100 persen minyak sawit sebagai bahan bakar pengganti Solar.
"Ya kami lihat, ini sedang kami pelajari betul, apakah mungkin untuk mengganti itu atau mungkin enggak mengubah 100 persen," kata Syofvi, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Jika PLTD yang dioperasikan PLN saat ini tidak mampu menyerap minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar, maka PLN akan membeli mesin baru yang mampu mengkonsumsi minyak kelapa sawit menggantikan mesin PLTD lama.
Saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membangun PLTD yang bahan bakarnya menggunakan minyak kelapa sawit. PLTD tersebut berada di Belitung.
"Kalau kita mau mengubah mesin yang ada sekarang untuk itu, ya saya butuh investasi baru. Tapi kalau ternyata saya butuhnya mesin baru, ya saya tinggal beli aja kan ya yang baru," tuturnya.
Syofvi melanjutkan, selain mencocokan mesin, PLN juga akan mencocokan jenis minyak kelapa sawit yang bisa diserap mesin PLTD. Jika dengan menggunakan 20 persen minyak sawit dicampur dengan solar (B20) bisa menghemat biaya pokok produksi 3 persen, maka dia memperkirakan akan mendapat menghemat yang lebih besar, ketika PLTD menggunakan minyak kelapa sawit 100 persen.
"Soalnya gini, kalau saya pakai mesin existing saya pakai B20 aja efisiensinya 3 persen. Nah, kalau kita design dari awal kita bisa lebih hemat. Kita juga harus lebih tau kandungan CPO seperti apa yang cocok sama mesin," tandasnya.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2O0xTh1
No comments:
Post a Comment