Kemudian robotisasi diprediksi menggerus tenaga kerja manusia di sektor padat modal. Misalnya industri otomotif dan alat berat lainnya. Tugas-tugas yang saat ini dilakukan oleh manusia akan mulai diambilalih oleh robot.
"Ini akan mengancam capital economic, padat modal. Otomotif misal wuling di Cikarang pakai robot," ujar dia.
Dia menegaskan, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah. Diharapkan pemerintah tidak lagi hanya sibuk mensosialisasikan mengenai revolusi industri 4.0 melainkan harus sudah bergerak menyusun regulasi yang dapat melindungi kelangsungan para pekerja di tanah air.
"Ini ancaman, pemerintah jangan cuma sosialisasi definisi revolusi industri 4.0. Regulasi dan proteksi untuk pekerjanya untuk dunia kerjanya," tutur dia.
Jika tidak diantisipasi dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan ada gelombang PHK besar-besaran di beberapa sektor industri dampak dari revolusi industri 4.0 tersebut. "Yang pasti retail, perdagangan, karena dia pakai internet," dia menambahkan.
Dia mencontohkan saat ini salah satu perusahaan supermarket ternama tercatat telah menutup 19 cabangnya di berbagai daerah.
"Sekali lagi ya, revolusi industri 4.0 jangan bicara soal digital ekonomi tapi juga future work, robotisasi. Otomotif, elektronik, pertambangan, jadi sekarang gali - gali tambang tidak pakai lagi manusia, tapi pakai sistem satelit dan lain-lain, internet. Robot yang digerakin. Tekstil, sepatu dan garmen akan kepukul," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment