Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia. Berbeda dari tahun sebelumnya, Forbes kali ini membuatnya tampil lebih interaktif untuk memudahkan pencarian berdasarkan kategori yang diinginkan.
Dalam daftar terbaru, dua nama yang sudah tidak asing masuk sebagai orang terkaya di dunia, yakni Jeff Bezos dan Bill Gates. Keduanya berhasil menduduki posisi pertama dan kedua.
Otomotif Liputan6.com mencoba mencari daftar orang terkaya di bidang otomotif. Hasilnya, nama-nama seperti Elon Musk, Susanne Klatten, dan Stefan Quandt masuk dalam daftar.
Nah, untuk mengetahui daftar lengkapnya, berikut ini adalah daftar 10 orang terkaya di bidang otomotif seperti dikutip dari Forbes, Rabu (6/3/2019).
1.Elon Musk
Elon Musk bekerja untuk merevolusi transportasi baik di bumi maupun di luar angkasa. Tesla Motors yang didirikan pada tahun 2003, mampu membawa perubahan kendaraan listrik ke pasar global.
SpaceX, perusahaan Musk's Rocket saat ini bernilai lebih dari $ 20 miliar.
Elon Musk dibesarkan di Afrika Selatan, kemudian berimigrasi ke Kanada pada usia 17 tahun. Ia tiba di Amerika Serikat sebagai mahasiswa pindahan di Universitas Pennsylvania.
Selanjutnya
2. Susanne Klatten
Susanne Klatten memiliki 19,2% saham BMW dan saudaranya, Stefan Quandt, memiliki 23,7%. Almarhum ibu mereka, Johanna merupakan istri ketiga dari industrialis legendaris Herbert Quandt, yang membimbing BMW untuk unggul di pasar kendaraan mewah.
Klatten juga pemilik tunggal dan wakil ketua Altana, yang menarik keuntungan lebih dari $2,5 miliar setiap tahunnya. Selain itu, Ia juga memegang saham di perusahaan tenaga angin Nordex AG dan produsen karbon dan grafit SGL Group.
3. Stefan Quandt
Memiliki 23,7% saham BMW, bertugas bersama saudaranya Susanne Klatten di Dewan Pengawas BMW, jabatan Quandt ialah wakil ketua.
Lulus dari Universitas Teknik Karlsruhe, Quandt diketahui belajar ekonomi dan teknik.
4. Li Shufu
Li Shufu merupakan ketua Geely Automobile Holdings. Menjadi salah satu produsen mobil terbesar di Cina dan perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah.
Melalui perusahaan induk pribadinya, Li telah melakukan ekspansi global sejak 2010 karena mengakuisisi merek mobil Swedia Volvo.
Baru-baru ini, mereka membeli saham di Daimler, pembuat truk AB Volvo, pembuat mobil sport Lotus dan mobil terbang start-up Terrafugia.
Li memberi tahu Forbes Asia pada 2014 bahwa dia membuat mobil pertamanya dari pasir ketika masih kecil. "Kami tidak mampu membeli mainan apa pun. Aku tidak bisa membayangkan membuat mobil sungguhan."
5. Georg Schaeffler
Georg Schaeffler dan ibunya Maria-Elisabeth memiliki salah satu produsen bearing dan komponen mesin terbesar di dunia, Schaeffler Group.
Pada tahun 2009 Georg bergabung dengan ibunya setelah sang ayah, Wilhelm pendiri perusahaan itu meninggal pada tahun 1946.
Setahun sebelumnya, perusahaan telah mengambil alih perusahaan ban dan suku cadang mobil Continental AG.
Ketika pasar mobil rebound, harga saham Continental melonjak. Georg dan Maria menggabungkan 46% saham Continental menjadi sebagian besar kekayaan mereka.
Selanjutnya
6. Shahid Khan
Seorang insinyur Shahid Khan membeli pemasok suku cadang mobil Flex-N-Gate dari mantan majikannya pada 1980. Desain bumper truk one-piece merupakan dasar kesuksesannya.
Perusahaan tersebut saat ini memiliki 64 pabrik di seluruh dunia dan lebih dari 24.000 karyawan. Selain itu, Khan juga memiliki NFL Jacksonville Jaguars yang Ia beli pada 2012, dan klub sepak bola Inggris, Fulham yang dibeli tahun 2013.
Khan diketahui telah menyumbangkan lebih dari $25 juta untuk almamaternya, University of Illinois.
7. Rahul Bajaj
Rahul Bajaj memimpin Bajaj Group yang terkenal sebagai pembuat sepeda motor Bajaj Auto. Dikelola oleh putra tertuanya, Rajiv, perusahaan tersebut juga membuat kendaraan lain seperti Bajaj Qute.
Perusahaan ini juga memiliki Bajaj Finserv, sebuah perusahaan jasa keuangan yang dijalankan putra bungsunya, Sanjiv.
8. Chung Mong-koo
Chung Mong-koo merupakan ketua Hyundai Motor, produsen mobil terbesar Korea Selatan. Perusahaan induk terbesar kedua ialah perusahaan suku cadang mobil, Hyundai Mobis.
Ia merupakan putra kedua mendiang Chung Ju-yung yang berasal dari keluarga petani yang mendirikan Hyundai Group dan pernah menjadi konglomerat terbesar Korea.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hyundai Motor bersama dengan anak perusahaannya, Kia, semakin kehilangan pangsa pasar di dalam dan luar negeri karena persaingan yang ketat dan kurangnya mobil di segmen SUV.
9. Vikram Lal
Vikram Lal's Eicher Motors membuat sepeda motor Royal Enfield yang ikonik. Perusahaan mampu mendapatkan $1,3 miliar, setelah di jalankan putranya perusahaan ini mampu mencatatkan 31% pertumbuhan penjualan tahunan sejak 2015.
Eicher, yang memiliki 3 pabrik di India, menjual 820.121 sepeda pada tahun fiskal sampai Maret 2018.
Ayah Vikram, Man Mohan Lal mendirikan sebuah toko traktor bernama Goodearth Co. pada tahun 1948 dan bermitra dengan perusahaan Jerman Eicher untuk membuat traktor.
10. Wang Chuanfu
Wang Chuanfu BYD memerintah sebagai raja pasar kendaraan listrik di Cina dan merupakan pasar EV terbesar di dunia.
Lahir di sebuah desa pertanian di salah satu provinsi termiskin di Cina pada tahun 1966, Wang menjadi yatim ketika remaja dan dibesarkan oleh kakak laki-laki dan perempuannya.
Memiliki prestasi, Wang berhasil masuk perguruan tinggi, dan unggul pada teknologi baterai. Wang mendirikan BYD sebagai perusahaan baterai isi ulang pada pertengahan 1990-an.
No comments:
Post a Comment