Pages

Friday, April 12, 2019

Menakar Prospek Bank Mandiri Jika Akuisisi Saham Permata

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali menuturkan, rencana akuisisi saham Bank Permata oleh PT Bank Mandiri Tbk dapat meningkatkan kanal distribusi kredit. PT Bank Mandiri Tbk sebelumnya fokus pada kredit korporasi dan ingin menggenjot kredit di segmen konsumer. 

Akan tetapi, segmen konsumer sendiri, PT Bank Mandiri Tbk hanya kuat di kredit pemilikan rumah (KPR). Sedangkan menurut Frederik, Bank Permata cukup kuat di kredit konsumer secara keseluruhan.

"Jadi akuisisi tersebut memiliki dampak perluasan pagsa pasar kredit konsumer," ujar dia.

PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih naik 21,1 persen menjadi Rp 25 triliun pada 2018. Laba itu juga ditopang pendapatan bunga bersih dan premi bersih naik 5,28 persen menjadi Rp 57,3 triliun.

Pendapatan non bunga naik 20,1 persen menjadi Rp 28,44 triliun. Kredit Bank Mandiri menguat 12,4 persen menjadi Rp 820 triliun.

Pada 2018, perseroan membukukan pertumbuhan kredit didorong dua segmen yaitu korporasi dan ritel terutama kredit mikro dan konsumer. Pada 2018, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 325,8 triliun atau naik 23,3 persen.

Kredit segmen ritel tumbuh 10,52 persen menjadi Rp 246,6 triliun. Untuk segmen mikro, perseroan membukukan kredit tumbuh 23 persen menjadi Rp 102,4 triliun. Sedangkan kredit konsumer yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 87,4 triliun pada 2018.

Kredit tersebut tumbuh 11,6 persen. Selain itu, Bank Mandiri salurkan kredit usaha rakyat (KUR) naik 100,11 persen dari target menjadi Rp 17,58 triliun. Hingga Desember 2018, perseroan menyalurkan KUR Rp 65,91 triliun.

Sementara itu, PT Bank Permata Tbk membukukan laba bersih tumbuh 20 persen year on year (YoY) menjadi Rp 901,25 miliar pada 2018. Perseroan mencatatkan kredit tumbuh 9 persen secara YoY menjadi Rp 106,6 triliun pada 2018 dari periode sebelumnya Rp 97,6 triliun.

Kredit tersebut disumbangkan dari dua segmen bisnis Bank Permata yaitu ritel banking sebesar 9 persen dan wholesale banking 10 persen. Perseroan juga menjaga rasio kredit bermasalah atau NPL dengan rasio NPL gross dan NPL net per Desember 2018 membaik menjadi 4,4 persen dan 1,7 persen pada 2018.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Dbo5hP

No comments:

Post a Comment