Chris Kanter, President Director & CEO Indosat Ooredoo mengatakan, harga sewa yang diminta itu keterlaluan mahalnya.
Sementara, tempat itu merupakan ruang publik. Sama-sama melakukan investasi.
Sampai saat ini baru Telkomsel dan Smartfren telah resmi memasang jaringannya di sepanjang rute yang dilalui oleh MRT Jakarta dari Bundaran HI-Lebak Bulus.
Pada kesempatan lain, menurut Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), seharusnya PT MRT Indonesia dan Tower Bersama dapat transparan kepada publik berapa sebenarnya biaya yang dikenakan untuk setiap operator.
Berdasarkan kalkulasi, seharusnya dengan banyak operator yang tertarik membangun jaringan sepanjang jalur MRT, komponen biaya yang ditanggung oleh masing-masing operator justru akan berkurang.
Sebab, biaya pembangunan jaringan telekomunikasi di MRT ditanggung renteng oleh seluruh operator.
"Jika memang harga sudah transparan disampaikan oleh PT MRT dan Tower Bersama tapi masih ada operator yang tak sanggup membayar, maka operator tersebut tak boleh komplain. Apalagi menuduh jika ada monopoli oleh salah satu operator. Selain itu pelanggan yang tak mendapatkan layanan telekomunikasi di MRT juga tidak boleh komplain ke pemerintah. Tetapi komplain ke operator mereka yang tak mau investasi di jalur MRT," jelas Enny.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
No comments:
Post a Comment