Pages

Friday, May 3, 2019

Asteroid Ini Berada Amat Dekat dengan Bumi, Membahayakan?

NASA mengadakan Konferensi Perlindungan Planet yang berlangsung pada 29 April hingga 3 Mei di dekat Washington DC. Dalam pertemuan tersebut dibahas ancaman yang mungkin datang dari asteroid, termasuk mengeksplorasi kemungkinan tindakan darurat untuk melindungi Bumi.

Sejumlah tes dan simulasi akan dilakukan dalam pertemuan tersebut. Para ilmuwan akan mensimulasikan asteroid buatan untuk mengeksplorasi apa yang mungkin terjadi ketika mempertahankan diri dari serangan nyata benda angkasa luar.

Mereka akan mepertimbangkan prediksi kedatangan asteroid yang ditemukan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL), pelacak asteroid milik NASA.

Beberapa organisasi turut diundang dalam konferensi tersebut, seperti Badan Manajemen Kedaruratan Federal AS (FEMA) dan lembaga pemerintah lainnya, serta ahli dari berbagai negara.

Lindley Johnson, seorang perwira pertahanan planet untuk NASA mengatakan, latihan dalam konferensi itu akan menciptakan persiapan internasional yang lebih baik dan proses tanggapan yang efektif jika terdapat ancaman nyata.

"Ini... akan membantu kita mengembangkan komunikasi yang lebih efektif, baik satu sama lain di antara kita maupun dengan pemerintah," lanjutnya.

Asteroid Akan Menghantam Bumi?

Latihan NASA dan sejumlah organisasi itu didorong oleh adanya prediksi palsu bahwa objek angkasa luar yang disebut "Near-Earth Object"(NEO) akan menghantam Bumi pada 2027. Asteroid itu disebut sebagai Apophis, salah satu benda angkasa luar paling penting yang pernah ditemukan.

NASA memang memprediksi Apophis akan melewati Bumi tepatnya pada Jumat, 13 April 2019, dalam jarak 31.200 kilometer di atas permukaan planet kita. Lebih dekat dibandingkan orbit satelit cuaca.

Namun NASA menyatakan tidak percaya bahwa Apophis akan sampai menghantam Bumi saat melesat melewati planet kehidupan di Tata Surya ini.

Ukuran Apophis diperkirakan sepanjang 340 meter, dari ujung ke ujung. Para ahli mengatakan, jika asteroid sebesar itu akan menghantam Bumi maka akan menyebabkan kerusakan besar, termasuk mengancam peradaban manusia.

Namun nyatanya, NASA menyebut kemungkinan Bumi benar-benar dihantam adalah 1 dari 100.

Meski demikian, pejabat NASA mengatakan angka itu termasuk cukup besar untuk mempertimbangkan adanya langkah-langkah darurat dan pertahanan diri.

Oleh karenanya, simulasi yang dilakukan hingga 3 Mei mendatang akan sangat bermanfaat. Hal itu akan memberikan peluang besar bagi para ilmuwan untuk mempelajari asteroid dengan lebih baik.

Adapun di masa depan, menurut NASA, komunitas dunia juga dapat memutuskan untuk mengirim pesawat ruang angkasa untuk mengamati asteroid seperti Apophis yang dapat membahayakan kehidupan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Wsyf5r

No comments:

Post a Comment