Ifa Isfansyah dan Garin Nugroho menyebut aksi memboikot tanpa melihat secara utuh konten serta konteks film Kucumbu Tubuh Indahku, sebagai bentuk penghakiman massal.
Hal ini berbahaya, mengingat penghakiman massal belum tentu benar. Apalagi penghakiman ini diberitakan di media massa maupun medsos dari satu sudut pandang.
Sementara itu, hingga artikel ini disusun, Kucumbu Tubuh Indahku susah ditemui di bioskop.
“Semula film ini tayang di 40 layar di seluruh Indonesia. Kini tinggal tiga layar di Jakarta saja. Satu bioskop menayangkan 3 kali, yang lain hanya 2 kali serta satu kali show. Saya tidak tahu apakah ini dampak pemboikotan atau dominasi Avengers: Endgame yang masih kuat,” kata Ifa Isfansyah. (Liputan6.com/ Wayan Diananto)
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2LkbX4D
No comments:
Post a Comment