Liputan6.com, Cirebon - Sebuah pintu besar tampak berdiri kokoh di area Ksiti Hinggil Keraton Kanoman Cirebon. Bernama Lawang atau Pintu Si Blawong tersebut merupakan salah satu warisan sejarah budaya Cirebon.
Nama Si Blawong sendiri dari bahasa Sunda Kuno yang berarti besar atau tinggi. Letak Pintu Si Blawong berada di sebelah barat komplek Ksiti Hinggil Keraton Kanoman Cirebon.
"Pintu ini peninggalan Raja Sri Jayabhupati sekitar tahun 1030 - 1042 Masehi," ungkap juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina, Minggu (7/10/2018).
Berdasarkan riwayat yang diambil dari beberapa naskah kuno, Pintu Si Blawong sudah ada sebelum Keraton Kanoman Cirebon berdiri. Yakni pada masa Raja Padjajaran ke 20 Prabu Sri Jayabhupati.
Dia menjelaskan, setelah Raja Sri Jayabhupati wafat, Pintu Si Blawong sempat terbengkalai karena terjadi perebutan warisan antar keturunan raja.
Di era Keprabonan Caruban, pintu tersebut merupakan akses masuk kedalam kompleks Ksiti Hinggil. Akses masuk tersebut khusus bagi keluarga raja dari arah Pura Pari.
"Pintu ini masuk ke dalam bagian kompleks dari rangkaian penobatan Raja Sunda Galuh bersama dengan Ksiti Hinggil," sebut dia.
Arimbi menjelaskan, daun pintu gerbang Si Blawong terbuat dari bahan kayu jati yang besar dan tebal. Pintu ini merupakan salah satu pintu yang dilalui pada proses iring-iringan Panjang Jimat setiap peringatan Muludan Nabi Muhammad SAW.
"Hanya dibuka setiap setahun sekali ketika upacara panjang jimat atau Maulid Nabi di Keraton Kanoman Cirebon. Pintu itu pun hanya dilewati Sultan ketika pawai alegori atau bernuansa sufi," jelas dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita kurang lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OdsTL2
No comments:
Post a Comment